Minggu, 12 Agustus 2012

Sociolinguistics

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki keanekaragaman multikultur (adat istiadat, tata cara, bahasa, kesenian, kerajinan, keterampilan daerah, dll) merupakan ciri khas yang memperkaya nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu keanekaragaman tersebut harus selalu dilestarikan dan dikembangkan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia melalui upaya pendidikan. Pengenalan keadaan lingkungan, sosial, dan budaya kepada peserta didik memungkinkan mereka untuk lebih mengakrabkan dengan lingkungannya. Pengenalan dan pengembangan lingkungan melalui pendidikan diarahkan untuk menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pada akhirnya diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik. Kebijakan yang berkaitan dengan dimasukkannya program muatan local dalam Standar Isi dilandasi kenyataan bahwa di Indonesia terdapat beranekaragam kebudayaan. Sekolah tempat program pendidikan dilaksanakan merupakan bagian dari masyarakat. Oleh karena itu, program pendidikan di sekolah perlu memberikan wawasan yang luas pada peserta didik tentang kekhususan yang ada di lingkungannya. Standar Isi yang seluruhnya disusun secara terpusat tidak mungkin dapat mencakup muatan lokal tersebut. Sehingga perlulah disusun mata pelajaran yang berbasis pada muatan lokal.
Dalam kaitannya dengan Muatan Lokal, ada kalanya mempelajari bahasa daerah tertentu. Dalam tulisan ini akan dibahas bagaimana muatan lokal mengambil bagian dalam mempelajari bahasa daerah Manggarai melalui cerita dan lagu- lagu daerah Manggarai, sehingga penulis mengambil judul “PEMBELAJARAN BAHASA DAERAH MANGGARAI LEWAT LAGU DAN CERITA- CERITA DAERAH MANGGARAI SEBAGAI SALAH SATU MUATAN LOKAL DI SDI DALENG, MANGGARAI BARAT
B.     Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh sebuah gambaran tentang pengaruh satu bahasa dalam sebuah daerah yang mempunyai beragam bahasa di dalamnya. Sehingga pemerintah setempat dapat mengambil langkah terbaik untuk menyelesaikan konflik tersebut. Semuanya disebabkan oleh adanya otonomi daerah bahwa mereka harus melaksanakan pembelajaran bahasa daerah Manggarai sebagai muatan lokal di tingkat Sekolah Dasar.

C.     Metode penulisan
Dalam hal mengembangkan tulisan ini, penulis mengambil sedikit tentang keadaan bahasa daerah di Manggarai. Dengan pembelajaran Muatan Lokal dalam kurikulum mengambil bagian dalam mempertahankan keberadaan bahasa daerah asli Manggarai.

D.    Sistematika penulisan
Dalam tulisan terdiri dari tiga bagian; BAB I Pendahuluan (Latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan), BAB II Pembahasan (membahas tentang peran Muatan Lokal dalam mempertahankan Bahasa daerah Manggarai beserta rambu- rambunya), BAB III Penutup (Berisi Kesimpulan dan Saran).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar