BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Indonesia
yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki keanekaragaman
multikultur (adat istiadat, tata cara, bahasa, kesenian, kerajinan,
keterampilan daerah, dll) merupakan ciri khas yang memperkaya nilai-nilai
kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu keanekaragaman tersebut harus
selalu dilestarikan dan dikembangkan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia melalui upaya pendidikan. Pengenalan keadaan lingkungan,
sosial, dan budaya kepada peserta didik memungkinkan mereka untuk lebih
mengakrabkan dengan lingkungannya. Pengenalan dan pengembangan lingkungan melalui
pendidikan diarahkan untuk menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia,
dan pada akhirnya diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik. Kebijakan
yang berkaitan dengan dimasukkannya program muatan local dalam Standar Isi
dilandasi kenyataan bahwa di Indonesia terdapat beranekaragam kebudayaan.
Sekolah tempat program pendidikan dilaksanakan merupakan bagian dari
masyarakat. Oleh karena itu, program pendidikan di sekolah perlu memberikan
wawasan yang luas pada peserta didik tentang kekhususan yang ada di
lingkungannya. Standar Isi yang seluruhnya disusun secara terpusat tidak
mungkin dapat mencakup muatan lokal tersebut. Sehingga perlulah disusun mata pelajaran
yang berbasis pada muatan lokal.
Dalam
kaitannya dengan Muatan Lokal, ada kalanya mempelajari bahasa daerah tertentu.
Dalam tulisan ini akan dibahas bagaimana muatan lokal mengambil bagian dalam
mempelajari bahasa daerah Manggarai melalui cerita dan lagu- lagu daerah
Manggarai, sehingga penulis mengambil judul “PEMBELAJARAN BAHASA DAERAH MANGGARAI LEWAT LAGU DAN CERITA- CERITA
DAERAH MANGGARAI SEBAGAI SALAH SATU MUATAN LOKAL DI SDI DALENG, MANGGARAI BARAT”
B.
Tujuan
Penelitian
ini bertujuan untuk memperoleh sebuah gambaran tentang pengaruh satu bahasa
dalam sebuah daerah yang mempunyai beragam bahasa di dalamnya. Sehingga
pemerintah setempat dapat mengambil langkah terbaik untuk menyelesaikan konflik
tersebut. Semuanya disebabkan oleh adanya otonomi daerah bahwa mereka harus
melaksanakan pembelajaran bahasa daerah Manggarai sebagai muatan lokal di
tingkat Sekolah Dasar.
C.
Metode penulisan
Dalam hal mengembangkan tulisan ini, penulis
mengambil sedikit tentang keadaan bahasa daerah di Manggarai. Dengan
pembelajaran Muatan Lokal dalam kurikulum mengambil bagian dalam mempertahankan
keberadaan bahasa daerah asli Manggarai.
D.
Sistematika penulisan
Dalam tulisan terdiri dari tiga bagian; BAB I Pendahuluan
(Latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika
penulisan), BAB II Pembahasan (membahas tentang peran Muatan Lokal dalam
mempertahankan Bahasa daerah Manggarai beserta rambu- rambunya), BAB III
Penutup (Berisi Kesimpulan dan Saran).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar