Woja Weras
Senin, 29 Juli 2013
Untaian Kata Penghapus lirih-Puisi Itu!
Gadisku
kutemui kau di ujung malam..
Membungkuk.. menjerit..
Tiap butiran yang jatuh dari kelopak sendumu itu
Melambangkan kepedihan..
Getaran itu..
Tak pernah kuterawang di sudut yang berbeda arah
Mengapa kau menjerit gadisku?
Jikalau jeritan hanya membuat parau lukamu
Karena mustahil kau akan ditoleh penguasa negeri ini..
Jangan kau menangis gadisku
Sebab tangisanmu
hanya semakin menyiksa batinmu yang berkecamuk segala aral
airmata hanya akan menjadi lelucon di sini
jangan salahkan ibumu!
Mengapa kau lahir
Karena semakin tua dunia semakin sombong
Siapa suruh kau lahir?
Itu oloknya!
.......
Bangkitlah!
Dengan alunan langkah yang anggun
Ukirkan lukisan indah di bibir mungilmu
Pada sela-sela jendela tempat kau bernaung
Jualkan suaramu!
Lantunkan irama jeritan syahdumu
tuk mereka yang tak pahami arti kebebasan
Pada mereka yang menjunjung tinggi kesombongan bobrok!
Tunjukkan bahwa gadis kecilku
Lebih memahami hidup
Tanpa harus berselimut menelan bulat-bulat jerih payah rakyat
Gadisku..
Kau terbuang bukan terpuruk
Kau hadir bukan tuk disesali
Tapi tuk melengkapi personil cerita alur drama dunia nyata
Terhenti dimana itulah arti hidup yang sesungguhnya
Gadisku mulia.
Kau fitrah pemilik jagat..
Postingan Lebih Baru
Postingan Lama
Beranda
Langganan:
Komentar (Atom)